Teman Masa Kecilku yang Hilang
Sudah beberapa pekan aku menengadah
Lalu kutuliskan sajak ini Saat aku sudah pasrah
Sebab jiwa dan raga akan musnah
Karena Teman masa kecil yang terpisah
Kini, umurku sudah tumbuh Dewasa dalam perkiraan manusia
Seorang teman, besar bersama
dan esok tumbang tiada bersama
Mungkin di jiwa, akan lebih leluasa
Karena Diraga angin duduk bukan sekedar menyapa
Disinilah secangkir kopi akan kehilangan rasa
Dan Obat-obatan tiada bertelan
jua
Diranjang ini aku mengenal kesepian lebih dari kedamaian
Berpuluh tahun menghabiskan waktu tanpa iman
Tulang punggung belakang sudah mulai menggigit
Mencabik-cabik teman yang tiada terlihat
Entah, esok bagaimana dan jadi apa
saat nestapa bergaul dengan mesra
Biarlah raga tanpamu beribu tahun lamanya tiada mengapa
Sebab esok kehidupan masih menyimpan cinta
Tapi, Ijinkan aku merampungkan sajak ini
Sebagai persembahan cintaku kepada aksara
Ada sebongkah doa yang kutemukan
Saat nafas mendesah dalam wujud bilangan
Satu, dua bait bergelantungan
Seperti nasib yang hilang perhitungan
Tuhan, tancapkanlah iman dalam-dalam
Sampai mata berpejam diam-diam
0 Response to "Teman Masa Kecilku yang Hilang"
Post a Comment