Memperingati 40 hari Meninggalnya Sang Abah


Pendiri sekaligus pengasuh Yayasan dan pendidikan social Darussalam  di  jl. Keramat Petapan, Labang Bangkalan Jawa Timur, H.Rosidi Munawir atau lebih akrab di panggil ‘Abah’ menghembuskan nafas terakhir di Kediamannya jl. Keramat Petapan Labang, Bangkalan Jawa Timur pada tanggal 19, juli 2012 M (29, sya’ban  1433 H) sekitar jam 00:00 sehari sebelum bulan ramadhan. Beliau meninggalkan seorang istri Subai’ah dan empat orang Anak, Usman Hadi (28 th), Nukman (24 th) , Muazin (17 thn), dan Ismi (13 th). Di mata mereka sesosok ‘abah’ bukan hanya sebagai kepala keluarga/orang tua namun juga seorang guru.

Abah (abi) adalah sebuah panggilan bagi anak-anaknya kepada orang tua laki-laki yang sudah melakukan ibadah Haji, masyrakat memanggilnya abah karena beliau sudah di anggap sebagai orang tua sendiri bagi mereka.

Mengingat peranan abah yang sangat penting di masyarakat sehinggga mereka sering mengatakan abah juga seorang tokoh masyrakat bahkah adalah seorang pahlawan, pahlawan desa, yang telah memperjuangkan kalam-kalam Ilahi dan sunnah-sunnah rasul kedalam masyrakat “sehingga diantara kami tidak lagi ada yang tidak bisa baca tulis Al-quran”. “Sebagai tokoh karena abah selalu memberikan gagasan-gagasan yang sesuai dengan nilai dan norma-norma Agama”. al-quran dan hadis selalu menjadi rujukan setiap keputusan yang di ambil

Abah’ adalah seorang pribadi yang bersahaja, tegas, dan berbudi luhur, begitulah pendapat Mahfud bin Abdussalam ketika di tanya tentang ‘abah’. Mahfud sendiri adalah salah satu santri yang sudah di angkat menjadi Pengajar di Darussalam, yang sangat dekat dengan abah. Semasa hidupnya abah selalu memilih Ust. Mahfud untuk menemaninya bepergian, baik rapat di Kades, kecamatan, atau kabupaten dan juga berbagai acara pengajian atau Haul.

Prestasi yang di raih Abah semasa hidupnya bisa di katakan berhasil berangkat dari sebuah misinya yang ingin menciptakan Masyrakat yang Agamais dan berakhlakul karimah hal itu di kemas dalam wujud konkrit yaitu Darussalam sebuah lembaga pendidikan Islam non formal yang mengangkat derajat Manusia untuk mengenal Aqidah. 

Namun demikianpun hal itu melalu perjalanan panjang yang syarat dengan berbagai ujuian panjang dan tak mudah. Dalam perjalanannya abah tidak sedikit mendapatkan sebuah celaan dan kecaman, namun berkat ketulusan dan ketabahan hati abah hingga akhirnya seperti saat ini, abah menjadi sosok yang di cintai oleh Masyrakatnya.

Alhamdulillah, semua adalah berkat Allah SWT, semoga abah bisa di terima disisiNya. Selamat tinggal abah kami yakin Allah telah mempersiapkan Jinan untuk abah. 



Rukun Isam yang ke-5
Rapat Yayasan dan Jama’ah al-khidmah Tariqah Qadiriyah An-naqsyabandiyah

Zikir bersama baik tingkat kecamatan, kabupaten atau provinsi.
Mas Karman Pemimpi, Pejuang, dan Penakhluk.

0 Response to "Memperingati 40 hari Meninggalnya Sang Abah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel