Untukmu Kupersembahkan
Aku ambil unsur mawar ini
Untuk aku letakkan di beranda
matamu
Bukan untuk bahumu atau penghias
sanggulmu
Kamu tahu apa alasannya, Sayang
Aku tahu setiap geliat dari
waktumu
Hasrat beranjak dari ketidak
mengertian
Lalu mimpi itu datang di padang rembulan
Pada wajahnya yang masih sempit
dan terhimpit oleh cahaya
Yang terus kabur bergeser sampai
tak terlihat
Kamu tahu kenapa begitu, Sayang
karena
aku tahu kamu menyukai unsur itu
bila aku letakkan di bahumu kamu akan merasa
kesulitan
untuk melihatnya, terlebih kalau di letakkan di sanggul,
sesuatu yang
kamu suka hanya dapat kau banggakan tanpa bisa di nikmati.
di beranda matamu, ya tiada lain agar menjadi sahabat pandangan
Bagus puisinya😇
ReplyDelete